Beranda | Artikel
Obat Gelisah dan Galau - Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama
Kamis, 16 Desember 2021

Obat Gelisah dan Galau – Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr #NasehatUlama

Perkara yang bisa menguatkan hati. Jadi, bab ini membahas tentang pengobatan yang mujarab dan pencegahan kegelisahan jiwa, serta cara menjauhkannya dari dalam diri, dengan cara memperkuat hatinya.

Beliau -semoga Allah merahmatinya- menjelaskan bahwa cara menguatkan hati adalah dengan melakukan sebab-sebab yang bermanfaat untuk menguatkan hati, karena hati membutuhkan faktor-faktor yang bermanfaat dalam menumbuhkan kekuatannya.

Dan hati akan kuat dengan (1) tawakal, dan (2) yakin kepada Allah, serta (3) memohon pertolongan-Nya, (4) sabar dengan ketetapan-Nya, (5) rida dengan-Nya dan kepada-Nya, dan (6) amalan-amalan hati yang penting lainnya.

Oleh karena itu, banyak para ulama menulis tentang amalan-amalan hati, dan tulisan-tulisan mereka tentang amalan-amalan hati ini ditulis untuk tujuan ini, yaitu agar seseorang bisa memperkuat hatinya, memperkuatnya dengan iman dan berbagai cabangnya yang agung. Ketika hati bersandar, bertawakal dan yakin kepada Allah, akan tercipta kekuatan iman، sehingga hatinya tidak akan dikalahkan oleh kegelisahan, ataupun dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif yang berdampak buruk terhadap banyak orang.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Syeikh, “Betapa banyak rumah sakit penuh karena orang sakit jiwanya.” Tidak ada sebab lain kecuali kegelisahan, sedangkan kegelisahan adalah penyakit yang akan mengundang banyak penyakit.

Kegelisahan adalah penyakit, dan menyebabkan penyakit lain yang teramat banyak. Penyakit gelisah ini tidak ada obatnya, kecuali dengan penguatan dan peneguhan hati.

Beliau memberikan contoh salah satu amalan hati, yaitu tawakal, dan membawakan satu ayat yang mulia: “Barang siapa bertawakal kepada Allah, Dia akan mencukupinya.” (QS. At-Talaq: 3) Hati yang kuat karena tawakal akan mendatangkan perlindungan dan pertolongan dari Allah untuknya, serta penjagaan dan pencegahan dari Allah ‘Azza wa Jalla terhadap berbagai keburukan, serta kecukupan dari apa yang membuatnya gelisah sehingga hati akan mendapatkan sesuatu yang mengagumkan.

Allah Jalla wa ‘Ala berfirman, “Barang siapa bertawakal kepada Allah, Dia akan mencukupinya.” (QS. At-Talaq: 3) Dia juga berfirman, “Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya?” (QS. Az-Zumar: 36) Dan firman-Nya, “Dia akan mencukupinya,” maksudnya dicukupi semua hal membuat hatinya gelisah, baik urusan agama atau dunianya, sehingga orang yang bertawakal kepada Allah akan kuat hatinya. Jadi, tawakal adalah salah satu faktor terkuat untuk menguatkan hati, karena ketika hati yang kuat telah terbentuk dengan tawakal, maka seorang hamba akan mampu menahan hal-hal yang menakuti dan membahayakannya.

Perhatikan pengajaran nabawi yang agung untuk orang yang hendak keluar dari rumahnya. Ketika seseorang keluar dari rumahnya kemudian mengucapkan:

BISMIL-LAAHI TAWAK-KALTU ‘ALALLAAH LAA HAULA WALAA QUW-WATA ILLAA BIL-LAAH
(Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan-Nya)

Tiga kalimat ini, semuanya tentang tawakal dan memohon pertolongan kepada-Nya

BISMIL-LAAH TAWAK-KALTU ‘ALALLAAHI
(Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya)

LAA HAULA WALAA QUW-WATA ILLAA BIL-LAAH
(tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan-Nya)

Kemudian, dikatakan apa kepadanya?

Apa? “Kamu sudah diberi petunjuk, kecukupan dan penjagaan.” (HR. Abu Dawud)

Diberi petunjuk, kecukupan dan penjagaan. Petunjuk kepada kebaikan-kebaikan yang dia inginkan. Penjagaan dari mara bahaya yang membuatnya takut. Dan kecukupan dari apa yang dia inginkan hingga membuatnya keluar rumah, baik untuk kebaikan agama ataupun dunianya.

Dengan demikian, tawakal adalah kekuatan bagi hati. Tawakal adalah kekuatan bagi hati. Dan ketika hati sudah kuat, niscaya penyakit-penyakit ini akan hilang dari dirinya, begitu pula kerisauan, rasa khawatir dan lain sebagainya.

Bahkan ketika rasa khawatir datang untuk mengacaukan hati, orang yang dalam hatinya terdapat tawakal akan berkata, “Musibah tidak akan menimpa kami, kecuali apa yang telah Allah tetapkan atas kami.”

“Musibah tidak akan menimpa kami, kecuali apa yang telah Allah tetapkan atas kami.” Baiklah.

===============================================================================

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Artikel asli: https://nasehat.net/obat-gelisah-dan-galau-syaikh-abdurrazzaq-al-badr-nasehatulama/